Ketidakjelasan dalam tujuan hidup menghambat proses memotivasi diri untuk terus bergerak. Tidak adanya gambaran kerja hari ini, untuk hasil kedepan. Tidak ada sasaran yang akan dicapai pada langkah ini, untuk tahapan selanjutnya. Buntu....monoton...hanya sekedar.... Dan hanya menjalani.
Apakah Aktivitas ini yang dinamakan kelalaian dalam kebuntuan? Atau kelalaian dalam kesengajaan?
Entah apalah namanya, tetap, yang seperti ini adalah bentuk kelalaian mutlak tanpa arah, tidak ada proses manajemen diri dalam mengatur segala hal dalam aktivitas dan kehidupan.
Analogi yang sederhana ialah, "Jikalau seorang pemilik maskapai penerbangan, pastilah akan menginginkan penerbangan selamat sampai tujuan dan tepat pada waktunya". "Jikalau seorang bidan, pastilah menginginkan persalinan pasiennya selamat, dan pada waktu yang tepat".
Keselamatan adalah hal utama dan ketentuan waktu itu bergantung pada kebutuhan. diposisi seorang pemilik maskapai kah? Atau sebagai seorang bidan?
Begitu juga dengan kuliah, keselamatan menjadi syarat utama, mengenai waktu itu bergantung pada kebutuhan.
Ini bukan alibi semata, ataupun kata kata yang bisa menentramkan hati yang terhambat akademisnya. Tetapi ini tujuan yang memang memiliki bekal yang berbeda, dan membutuhkan waktu yang lebih lama. Perlu di camkan kembali ini TUJUAN bukan ALIBI.
Untuk membuktikan tujuan ini, tentu haruslah punya parameter dan strategi yang jelas. Hindari kebuntuan yang hinggap selama ini. Prosesnya mudah, jika disadari.
Mulailah tentukan tujuan, lakukan perencanaan, akhiri dengan evaluasi dan perbaikan. Ini kunci manajemen diri, dalam rangka memusnahkan kebuntuan dan ketidakjelasan ke arah perbaikan untuk memotivasi diri. Selamat mencoba
Tidak ada komentar:
Posting Komentar