Jumat, 28 Februari 2014

Tasintak Dek Gagahnyo Alam


Bromo, Jan 2014

| Bak bingkai, seperti hiasan, serupa permainan. Tapi ini Real lho…..!
Mucullah berbagai perasaan, dan timbul beberapa fikiran hingga lahirlah ekspresi dari prasangka. Kok bisa gini ya…? Gak mungkin! |

| Alam yang membentang luas yang dihuni oleh pegunungan dan lautan, telah memberikan nuansa indah dimataku, terheran menatapi gunung yang di kelilingi kabut awan, dan terpesona sedalam-dalamnya menerawangi lautan yang di warnai oleh karang. |

| Birunya langit membawa angin menghembus kearah lautan, dan gelapnya malam membalikan arah angin itu ke daratan.  Tak terfikirkan olehku kekuatan apa yang telah mengatur ini semua…? |

| Tingginya gunung mewajahkan perbedaan alam, semakin tinggi gunungnya, semakin penasaran untuk didaki. Ada kepuasan berada di atas, membayangkan kekayaan alam dan kuasa tuhan. Terasa semakin penasaran setelah berada dipuncak tertinggi, penasaran ini pun bercampur dengan bangga dan bahagia. Senyum tawa pun melengkapi kondisi ini. Dan lagi-lagi masih belum percaya……siapa yang atur ini semua? |

(Tiba-tiba ku terbangun dari tidur dan kemudian aku berdoa)

"Ya Allah sekiranya ini takdirku kau berikan aku hidup di negri bak miniatur surga yang indah mempesona dan kaya akan sumber daya alamnya, jangan pula terlalu lama engkau tidurkan aku atas kekagumanku ini. Bangunkanlah dan kuatkanlah hati, jiwa dan pemikiranku untuk menjaga, merawat dan mengembangkan seluruh potensi yang engkau berikan guna menjadikan hal yang bermanfaat bagi negri ini."

Minggu, 26 Januari 2014

Hadirnya Sebuah Pelajaran dari Kota Pompeii Italia

Pompeii adalah sebuah kota zaman Romawi kuno yang telah menjadi puing dekat kota Napoli dan sekarang berada di wilayah Campania, Italia. Pompeii hancur oleh letusan gunung Vesuvius pada 79 M. Debu letusan gunung Vesuvius menimbun kota Pompeii dengan segala isinya sedalam beberapa kaki menyebabkan kota ini hilang selama 1.600 tahun sebelum ditemukan kembali dengan tidak sengaja. Kota Pompeii didirikan sekitar abad ke-6 SM oleh orang-orang Osci  atau Oscan, yaitu suatu kelompok masyarakat di Italia tengah. Saat itu, kota ini sudah digunakan sebagai pelabuhan yang aman oleh para pelaut Yunani dan Fenisia. Ketika orang-orang Etruska  mengancam melakukan serangan, kota Pompeii bersekutu dengan orang-orang Yunani yang kemudian menguasai Teluk Napoli. Pada abad ke-5 SM orang-orang Samnium mendudukinya (beserta semua kota di Campania). Para penguasa baru ini memaksakan arsitektur mereka dan memperluas wilayah kota. Diyakini juga bahwa selama pendudukan orang-orang Samnium, Roma sempat merebut kembali Pompeii untuk sementara waktu, namun teori ini belum terbuktikan.(Wikipedia)

Pompeii adalah kota yang cukup modern di zamannya, dengan adanya bukti-bukti bangunan yang begitu besar dan kini menjadi salah satu situs warisan dunia. Bukti bangunan-bangunan yang ada seperti kolam pemandian, gedung-gedung, dan lapangan tempat berkumpul menjadi bukti kemegahan kota pompei. Kebiasaan mereka adalah melakukan hubungan sexsual, dengan banyaknya rumah pelacuran yang ada di kota ini menambah ketidak bermoral-an kota ini. Kondisi yang memparah ialah kebiasaan mereka yang melakukan hubungan sexsual di tempat terbuka, yang mereka anggap sebagai hal yang luar biasa. Sehingga kehidupan di lingkungan mereka sudah terbiasa dengan kondisi seperti itu. Sampai akhirnya kaum lelaki di kota pompeii terbiasa melakukan Sodom, yang menjadikan kota ini semakin tak bermoral. Kehidupan megah dan bebas yang membuat mereka terlena

Dan Akhirnya.....Hanya Sekejap saja....
Lava gunung Vesuvius menghapuskan keseluruhan kota tersebut dari peta bumi dalam waktu sekejap. Yang paling menarik dari peristiwa ini adalah tak seorang pun mampu meloloskan diri dari keganasan letusan Vesuvius. Hampir bisa dipastikan bahwa para penduduk yang ada di kota tersebut tidak mengetahui terjadinya bencana yang sangat sekejap tersebut, wajah mereka terlihat berseri-seri. Jasad dari satu keluarga yang sedang asyik menyantap makanan terawetkan pada detik tersebut. Banyak sekali pasangan-pasangan yang tubuhnya terawetkan berada pada posisi sedang melakukan persetubuhan.

Yang paling mengagetkan adalah terdapat sejumlah pasangan yang berkelamin sama, dengan kata lain mereka melakukan hubungan seks sesama jenis (homoseks). Ada pula pasangan-pasangan pria dan wanita yang masih ABG. Hasil penggalian fosil juga menemukan sejumlah mayat yang terawetkan dengan raut muka yang masih utuh. Secara umum, raut-raut muka mereka menunjukkan ekspresi keterkejutan, seolah bencana yang terjadi datang secara tiba-tiba dalam sekejab.

Pelajaran ini Allah berikan kepada kita dengan meninggalkan fosil mayat yang masih berbentuk, dengan kondisi yang biasa mereka lakukan.