Enak jamanku toh?
Pertanyaan ini sudah sangat familier kita dengar dan saksikan.
Dengan latar belakangnya di tambahkan foto pak harto.
Pertanyaan yang menggelitik, Ini seolah-olah
ada kemunduran yang sudah terjadi di negri ini. Entah dari segi apa si pembuat
pertanyaan melihat kemunduran yang terjadi di negri ini. Perekonomiankah?
Moral? Atau lain sebagainya.
Apa yang diharapkan dengan hadirnya
pertanyaan ini bagi anak negri ini? mungkinkah dengan harapan mengangkat
kembali pak harto menjadi presiden dan menerapkan kembali sistemnya? Toh tidak
mungkin… lantas apa yang diharapkan dari hadirnya pernyataan ini? Apakah ini
ingin menyindir pemimpin bangsa saat ini, yang dinilai kurang baik membawa
perubahan? Ataukah memicu semangat anak bangsa yang sudah menjatuhkan
kepemimpinan pak harto dan kemudian tidak bisa membangun peradaban untuk
perubahan yang lebih baik?
Halah……lucunya negri ini, seolah-olah masyarakat di ajak untuk
hidup di zaman yang sudah berlalu, dan tidak menatap secercah harapan di masa
yang akan datang. Kalau kita sepakat mengatakan bahwasannya zaman sebelumnya
(rezim Suharto) lebih baik dari pada periode pemerintahan sekarang berarti kita
sudah gagal dalam membina kehidupan baru yang sudah berlangsung lebih dari 10
tahun ini. Tentunya ini sesuai dengan hadits nabi yang berbunyi “Barangsiapa yang harinya sekarang lebih baik
daripada kemarin maka dia termasuk orang yang beruntung. Barangsiapa yang
harinya sama dengan kemarin maka dia adalah orang yang merugi. Barangsiapa yang
harinya sekarang lebih jelek daripada harinya kemarin maka dia celaka.”
Akankah penilaian ini akan terus berlangsung sama dengan hari ini?
Tentunya tidak….periodesasi kehidupan akan berlangsung, para pemimpin pun akan
terjadi regenerasi, para ilmuan pun akan semakin bertambah dan ITU SEMUA ada DI
TANGAN KITA, Para “PEMUDA”. #Salam Hormat Bagi Para Pemuda