Demi mendapatkan hasil foto yang baik, seorang fotografer harus
cerdas dalam mengambil sisi keelokan dari objek yang akan diambil. Salah
satunya ketika memfoto seorang model,
misalkan model tersebut akan nampak elok ketika difoto dari depan, kalau
sang fotografer mengambilnya dari depan maka akan terlihat sisi positif dari
sang model, tetapi jika sang fotografer mengambil sisi lain dari model
tersebut, hal yang akan dinilai oleh responden adalah ketidak menarikan dari
model tersebut. Dan akan memperparah kondisi penilaian responden terhadap hasil
foto, jika sang fotografer mengambil sisi yang menjadi sisi buruk(kekurangan)
tanpa memberikan perbandingan dengan sisi-sisi yang lain dari soerang model
tersebut.
Dalam contoh diatas hal yang bisa menjadi pengubah penilaian
responden terhadap seorang model hanya dari hasil foto. Tidak memperdulikan
keaslian foto atau melihat hasil foto dari sisi lain. Responden akan menilai
secara langsung ketika melihat hasil foto, jadi seolah-olah penilaian responden
kepada seorang model tergantung dari seorang fotografer mengambil sisi yang
baik kah? Atau sisi keburukan dari sang model?
Itulah ibarat pandangan yang dapat merubah nilai suatu objek ketika kita salah mengambil
atau melihat objek tersebut. Kondisi ini yang kini sedang terjadi di Negara
ini. Bagaimana media sebagai fotografernya, dan politisi menjadi modelnya, dan
masyarakat menjadi respondennya.
Realita Media Kini |
Saat ini acapkali media memberitakan kabar-kabar yang menjadi
kepentingan sekelompok orang, yang dapat menaikkan citra dari kelompoknya dan
pula menghancurkan integritas lawan dari kelompoknya. Media kini dilakoni oleh
orang-orang yang berkuasa secara financial di negri ini, yang punya tujuan
memperebutkan jabatan pemerintahan dan menguasai BUMN negri ini.
Media memberikan informasi-informasi berlebihan dan dapat
membelokkan pandangan masyarakat tentang suatu kejadian yang ada, media
mempolitisasi kebenaran demi kesenangan Bosnya, media membumingkan sisi baik
dari sang mafia kejahatan, media menutup-nutupi kesalahan dan kemudian
membalikkan fakta demi kepentingan pribadi,
Dimanakah letak kebenaran dan keadilan, ketika media di miliki
oleh orang-orang yang busuk, dimanakah seorang fotografer yang mampu
menunjukkan banyak sisi dari pemberitaan media saat ini.
Sungguh disayangkan,….
Inilah realita media saat ini, dan solusi dari kondisi seperti ini
ialah negri ini harus memiliki responden(masyarakat) yang dituntut cerdas dalam
menyikapi pemberitaan media. Dan yakinlah kebenaran akan menemukan jalannya,
dan kejahatan akan ada balasannya.