Jumat, 27 Desember 2013

Volunteer


Jikalau genangan air pada tanah yang tandus bisa diibaratkan sebagai pahlawan, Saya pastikan pelopor itu mata airnya.
–Idham Afandi-


Suatu massa akan ada penapak tilas kehidupan yang akan menyejarah. Berawal dari ketidakberadaan, bermula dari ketidakmampuan, terlahir dengan keterbatasan dan berada dalam kondisi ujian dan himpitan, yang kemudian dirubah menjadi hal yang luar biasa, menjadi inspirasi dan memiliki pelajaran yang berarti. Tetapi siapakah penapak tilas yang akan menyejarah di masa ini?

Mengenang hal menyejarah sangatlah mengagumkan, mengulas perjalanannya sangatlah menginspirasi, menyebut-nyebut hasil torehannya menjadi pemicu semangat, mendiskusikan sifat dan karakter penapak tilas sejarah sangatlah mengena. Tetapi apa yang terjadi saat ini?
Seolah-olah mendambakan kehadiran penapak tilas sejarah tersebut kembali hadir saat ini, merindukan hasil torehan upayanya terulang kembali, bak pertukaran siang dan malam yang kehadirannya pasti akan berulang. Tetapi apakah sudah tidak ada lagi penapak tilas sejarah di zaman ini?

Kehidupan penapak tilas tersebut tidak dengan sepenuhnya hidup dalam kemudahan. Mereka mengubah hal yang terburuk menjadi lebih baik, mengubah hal terkejam menjadi lebih adil, bijaksana, mengubah keterbatasan menjadi sebuah kekaguman, dan mengubah hal tersulit manjadi lebih mudah. Serta dapat memberikan manfaat pada orang banyak.

Seorang nelson mandela rela dipenjarakan selama dua puluh delapan tahun demi menegakkan keadilan di tanah kelahirannya. Pemberlakuan sistem politik apartheid di nilai sangat rasis dan membatasi hak sesorang, dimana orang kulit hitam tidak memiliki hak memilih dan hak dipilih dan tidak juga diperkenankan untuk ikut andil dalam kancah politik ataupun pengurusan negara di afrika selatan. Penindasan terhadap orang kulit hitam telah menjadikan suatu gagasan perjuangan bagi mandela untuk bisa menciptakan suatu keadilan di tanah kelahirannya. Dua puluh delapan tahun bukan hal yang sebentar, dan tidak hanya mendekam didalam penjara, tetapi ujian di rongrongnya idealis sang mandela itu pun selalau di lancarkan musuh-musuhnya. Dengan penuh keyakinan dan kesabaran mandela tetap mempertahankan keyakinannya akan hadirnya suatu keadilan di tanah kelahirnnya.  Di tahun 1990 mandela pun mengumumkan penghentian konflik bersenjata. Dan dimulailah serangkaian perundingan yang berujung pada penetapan undang-undang parlemen yang baru dengan bersandar pada prinsip mayoritas. Hasil dari perjuangannya ini pun dapat dinikmati banyak orang hingga kini. Berikut merupakan ucapan mandela ketika mendekam di dalam penjara “ Perjalanan panjang saya untuk mencapai suatu kebebasan telah mengajarkan saya. Keberhasilan seseorang menempuh perjalananya hingga sampai ke puncak gunung telah mengungkapkan jati dirinya. Makin tinggi puncak gunung yang di tuju, makin lama pula perjalanan yang harus di tempuh. Itu berarti akan makin lama sebuah penantian”. Nelson mandela telah mengubah kekejaman menjadi lebih adil dan bijaksana, yang hasil upayanya dapat dirasakan oleh masyarakat afrika selatan hingga saat ini.

Begitu juga dengan Louis Braille yang terlahir sebagai anak gadis dengan mata nan indah yang membuat orang kagum dan iri jika melihat matanya. Nikmat mata indah itu pun tidak lama ia rasakan bahkan nikmat melihat itu yang langsung Allah cabut dari kehidupannya ketika ia masih kanak-kanak. Ujian berupa keterbatasan yang ia peroleh tidak membuatnya hanyut dalam kondisi yang ada, kemauannya dan keyakinanya akan suatu kesetaraan antara orang biasa dengan tuna netra membuatnya berfikir panjang dalam menemukan suatu metode belajar bagi tuna netra. Keinginannya ini harus dimulai dari dirinya sendiri, bagaimana cara membaca dengan adanya keterbatasan tersebut. Selama berada di sekolah luar biasa cara mengajarkan siswa-siswanya membaca dengan metode meraba huruf-huruf besar yang terbuat dari logam yang disesuaikan dengan bentuk huruf asli yang di tempelkan pada selembar kertas, braille menganggap hal ini tidak praktis, karena mana ada penerbit buku yang akan mau mencetak buku dengan kebutuhan seperti itu. Dengan pandangan itulah braille mencari jalan keluar dengan membuat suatu metode dalam membaca huruf alphabet dengan menggunakan enam titik. Metode inilah yang kemudian ia uji dan ia terapkan di sekolah tunanetra di tempatnya, tetapi berbagai macam penolakan menghadangnya sehingga ia pun tidak patah semangat, metode yang ia miliki ini hanya ia ajarkan ke murid-muridnya saja, hingga suatu saat ada salah seorang siswanya yang tampil menarik dalam sebuah event pertunjukan dengan memainkan sebuah piano dalam kondisi buta. Hal ini yang membuat kagum banyak orang dan menanyakan apa rahasia dari pementasannya tersebut. Lantas siswanya menjawab, “bukan saya yang sepatutnya mendapatkan penghormatan tetapi seseorang yang telah mengajarkan kepada saya penemuan metode yang luar biasa, dan saat ini orang ini sakit di atas tempat tidurnya dan berada jauh dari orang lain, beliau adalah braille”. Sejak itu pula media massa menggalang aksi kampanye gerakan untuk mendukung louis braille serta menyokong penemuannya tersebut. Tak lama kemudian pemerintahan prancis mengakui penemuannya dan menjadikan metodenya sebagai refresi dalam mengajarkan siswa tunanetra. Kini giliran Louis Braille yang mengubah suatu keterbatasan menjadi hal yang mengagumkan dan hal yang bermanfaat.

Merekalah beberapa contoh pahlawan yang mempelopori hal-hal di luar kebiasaan, yang mengubah paradigma orang biasa yang mengatakan tidak bisa menjadi hal nyata yang terwujud dan bermanfaat. Di pertanyakanlah kepada diri kita bisakah kita menjadi seperti mereka yang dapat bermanfaat bagi orang lain dan menjadi insan yang berguna? Bangsa ini setidaknya butuh orang-orang yang mau mempelopori kejujuran, keadilan dan contoh pribadi yang baik. Mungkin hal sekecil itu yang setidaknya menjadi basic bagi pribadi kita masing-masing. Mari di coba euy...


Rabu, 27 November 2013

Salam Hormat Bagi Para Pemuda

Piye kabare?
Enak jamanku toh?
Pertanyaan ini sudah sangat familier kita dengar dan saksikan. Dengan latar belakangnya di tambahkan foto pak harto.

Pertanyaan yang menggelitik, Ini seolah-olah ada kemunduran yang sudah terjadi di negri ini. Entah dari segi apa si pembuat pertanyaan melihat kemunduran yang terjadi di negri ini. Perekonomiankah? Moral? Atau lain sebagainya.

Apa yang diharapkan dengan hadirnya pertanyaan ini bagi anak negri ini? mungkinkah dengan harapan mengangkat kembali pak harto menjadi presiden dan menerapkan kembali sistemnya? Toh tidak mungkin… lantas apa yang diharapkan dari hadirnya pernyataan ini? Apakah ini ingin menyindir pemimpin bangsa saat ini, yang dinilai kurang baik membawa perubahan? Ataukah memicu semangat anak bangsa yang sudah menjatuhkan kepemimpinan pak harto dan kemudian tidak bisa membangun peradaban untuk perubahan yang lebih baik?

        Halah……lucunya negri ini, seolah-olah masyarakat di ajak untuk hidup di zaman yang sudah berlalu, dan tidak menatap secercah harapan di masa yang akan datang. Kalau kita sepakat mengatakan bahwasannya zaman sebelumnya (rezim Suharto) lebih baik dari pada periode pemerintahan sekarang berarti kita sudah gagal dalam membina kehidupan baru yang sudah berlangsung lebih dari 10 tahun ini. Tentunya ini sesuai dengan hadits nabi yang berbunyi “Barangsiapa yang harinya sekarang lebih baik daripada kemarin maka dia termasuk orang yang beruntung. Barangsiapa yang harinya sama dengan kemarin maka dia adalah orang yang merugi. Barangsiapa yang harinya sekarang lebih jelek daripada harinya kemarin maka dia celaka.”

    Akankah penilaian ini akan terus berlangsung sama dengan hari ini? Tentunya tidak….periodesasi kehidupan akan berlangsung, para pemimpin pun akan terjadi regenerasi, para ilmuan pun akan semakin bertambah dan ITU SEMUA ada DI TANGAN KITA, Para “PEMUDA”. #Salam Hormat Bagi Para Pemuda

Senin, 04 November 2013

Teknik Industri

Ada beberapa pertanyaan yang sering dilontarkan selama ini ketika membicarakan tentang teknik industri. Jadi apa itu teknik industri? Apa bedanya teknik industri dengan manajemen? Apa unsur keteknikan dari Teknik industri sehingga berbeda dengan Manajemen? Sebab selama ini Teknik industri Khas dengan Manajemennya. Coba kita baca dulu artikel dibawah ini

Teknik Industri adalah suatu bidang keilmuan yang mempelajari bagaimana merancang, mengatur dan menginstalasi system terintegrasi seperti manusia, mesin, metode, material, lingkungan menjadi suatu system dalam lingkup yang berhubungan dengan fungsi pabrik, seperti penelitian dasar, penelitian operasional, pengembangan terhadap suatu produk baru, melalui rekayasa-rekayasa industri, desain produk, perancangan system kerja, perawatan mesin, system produksi hingga pada kualitas hingga ke pelayanan purna jual terhadap produk tersebut.

Kemampuan yang diharapkan dari Sarjana Teknik Industri:
1.      Sistem Manusia Mesin, yang meliputi merancang sistem, prosedur, dan ruang kerja, tata letak fasilitas, sistem pemindahan material, pergudangan, alat bantu produksi.
2.      Sistem Produksi, yang meliputi merancang sistem pengendalian persedian dan produksi, pengelolaan mutu, sistem pemeliharaan, sistem produksi, sistem logistic, transportasi, dan distribusi.
3.      Sistem Operasional Research, yang meliputi penelitian operasional, analisis keputusan dan perancangan kerja, merancang sistem informasi manajemen, analisis tekno-ekonomik dan financial, merancang sistem pelatihan teknikal, dan akuntansi managerial.

Kajian Teknik industri
Bidang yang menjadi kajian di teknik industri sendiri diantaranya:
1.      Penelitian Oprasional
2.      Management Science
3.      Ekonomi Teknik
4.      Supply Chain Management
5.      Process Manufacture
6.      Engineering Management
7.      Overall Equipment Effectiveness
8.      Systems Engineering
9.      Ergonomics
10.  Process Engineering
11.  Value Engineering dan Quality Engineering
12.  Simulasi Komputer

Dari gambaran teknik industri di atas, kita dapat mengambil beberapa kata yang menjadi point pada pembahasan teknik indusrti.
1.      Merancang : yang disebut dengan merancang ialah menunjukkan kemampuan untuk secara kreatif mengkombinasikan pengetahuan yang telah dimiliki kedalam sebuah rancangan sistem
2.      Mengatur : yang disebut dengan mengatur ialah menunjukkan kemampuan untuk melakukan pemecahan masalah, dimana adanya peningkatan yang harus dilakukan
3.      Mengaplikasikan : yang disebut dengan mengaplikasikan atau dapat juga diartikan sebagai instalasi ialah menunjukkan kemampuan untuk melakukan pendefinisian langkah-langkah yang dibutuhkan untuk melakukan instalasi terhadap rancangan sistem






Selasa, 15 Oktober 2013

You'r Comment Vs My Confident ( Oleh: Idham Afandi )


       Sebagai manusia yang bagaimana layaknya, suatu kehidupan akan mememukan suatu masa dimana mengaharuskan manusia untuk beraktifitas, bekerjasama antara satu sama lain dan berkomunikasi dengan manusia lainnya. Ada timbal balik yang nantinya akan dilalui oleh manusia. Baik itu dari suatu perbuatan ke perbuatan, dari suatu komunikasi ke komunikasi, atau dari suatu perbuatan yang berujung komunikasi dan begitu juga sebaliknya.

Komunikasi yang dilakukan bisa dalam beberapa bentuk, komunikasi langsung dan tak langsung. Komunikasi langsung juga bisa dibagi atas komunikasi verbal maupun non verbal seperti bahasa tubuh, sedangkan komunikasi tak langsung biasanya memanfaatkan media-media yang ada. Dalam berkomunikasi ada juga pembagiannya berdasarkan tipenya, ada yang tipe komunikasi satu arah, dan juga komunikasi dua arah, yang membedakan adalah komunikasi satu arah hanya menerima dari salah seorang komunikan sedangkan komunikasi dua arah, adanya timbal balik atau interaksi antar komunikan.

Seiring dengan menjalani suatu aktivitas atau kegiatan yang kita lakukan, layaknya ini di peruntukkan kepada sang pencipta, di niatkan beribadah hanya kepada-Nya, dan tak ada niat lain kecuali berharap dari Nya. Komunikasi kita sangat berpengaruh terhadap percayadiri kita sendiri maupun orang lain, dalam memeberikan komentar atau sugesti terhadap suatu aktivitas atau kegiatan tersebut.

Godaan terberat dalam melakukan sebuah aktivitas/amalan adalah komentar dari manusia, yaitu komunikasi satu arah yang mampu mempengaruhi semangat seseorang dalam melakukan amalan tersebut. Mari kita simak kisah berikut :

Ada seorang ayah dan anaknya yang sedang berdiskusi hangat di teras rumahnya pada waktu senja

Ayah   : oia…baru teringat ayah kalau malam ini kita ada pengajian di masjid komplek     
  rumah, nanti raja ikut ayah ya ? (tatapan mata ayah pun menuju ke raja)

Raja    : aduh….yah, malam ini memang raja tidak ada kegiatan, tapi kan ikut pengajian itu  gak gaul banget, apa nanti kata kawan yang lain? (dengan wajah yang tersipu malu mencoba membalikkan pertanyaan ke ayahnya)

Ayah   : oh…gitu ya, kan itu kata kawan, gimana kalau kata tuhan? (sambil menyambung suatu pertanyaan lagi) kalau besok kan ada puasa arrafah menjambut hari raya idul adha, gimana raja puasa kan? (Dengan nada yang lebih rendah, berharap anaknya berpuasa esok hari)

Raja    : Gimana ya yah….bukannya raja gak sanggup puasa, tapi besok tu raja sama kawan- kawan biasanya kumpul di cafe, kalau raja puasa, apa kata mereka yah?(sambil menggaru-garuk kepalanya)

         Lantas sang ayah berinisiatif mengajak raja berjalan disekeliling kompleks rumah denganmembawa seekor keledai yang diringi untuk ikut berjalan bersama mereka, lantas terdengar celotehan warga seperti ini:


 Warga A  : ini ayah dan anak kok bodoh bener ya, sudah tau ada keledai yang mereka bawa
        tetapi kok tidak mereka tunggangi (dengan suara pelan sambil berbicara
        dengan warga lainnya)

Ayah dan raja pun mendengar percakapan kecil diantara waga tersebut dan ayahnya lantas berkata


 Ayah         : Raja, naiklah ke atas keledai. Supaya tidak ada yang berkomentar lagi (sambil
        menggendong raja menaiki keledai mungil itu)

Mereka pun terus berjalan dan tidak jauh dari tempat itu ada lagi warga yang berkomentar


 Warga B  : ini anak kok ga tau diri ya, enak enakan dia naik di atas keledai, tapi ayahnya
        disuruh berjalan (dengan nada pelan dan sinis  )

Lagi-lagi percakapan ini mereka dengar dan ayah pun berkata


 Ayah         : Raja, turunlah dari keledai itu, biar ayah yang menggantikannya

             Perjalanan pun terus dilakukan, tidak jauh dari itu ada lagi warga yang berkomentar

 Warga C  : ini ayah lupa diri, naik keledai dengan santai tapi anaknya disuruh berjalan
       (dengan nada berbisik-bisik warga ini berkata dengan warga lain)

Seperti biasanya, lagi-lagi percakapan ini terdengar oleh mereka dan ayah pun berkata

 Ayah      : raja naiklah ke keledai ini bersama ayah
            
            Baru beberapa meter perjalanan mereka sudah ketemu lagi dengan warga yang
Berkomentar

 Warga D  : ini ayah dan anak yang gak tau diri, sudah tau keledainya mungil kok di
         tunggangi berdua, kasianlah…(dengan sangat sinis)

Lagi-lagi percakapan ini terdengar dan ayah berkata


 Ayah      : Raja kita turun dari keledai ini dan ayo kita gendong keledai ini

            Baru beberapa langkah perjalanan mereka ada warga yang berceloteh

 Warga E  : ini ayah dan anak yang bodoh, sudah jelas keledai sehat dan bisa berjalan kok
        malah di gendong.

Percakapan ini terdengar oleh mereka dan ayahnya berkata:

 Ayah     : harus seperti apa lagi kita melanjutkan perjalanan raja, kalau semua komentar
    dari orang lain kita dengarkan? Begitu juga dengan setiap kegiatan atau ibadah
    yang kita lakukan, kalau kita masih memperdengarkan kata orang, harus sampai
    kapan kita bisa melakukan ibadah itu? (dengan nada yang tersendat sendat dan
    wajah yang letih)

Raja      : Mmm……(hanya mampu menundukan kepala dan tidak sanggup menjawab dari
                  pertanyaan si ayah)

Kisah ini memberikan pelajaran berharga pada kita bagaimana menjadikan diri ini lebih
percaya diri untuk melakukan suatu kebaikan tanpa menghiraukan komentar dari orang
lain, komentar itu baik, menjadi masukan untuk kedepan tapi jangan terlalu dihiraukan selagi 
itu baik kenapa tidak….? Selamat Berkontribusi..!


Sabtu, 12 Oktober 2013

Obat Bagi Pemilih Galau (Oleh : Idham Afandi)

Akhir-akhir ini ada yang berbeda,
Momen menyambut hari pilkada,
Kota Padang kan berpesta,
Menentukan wakil rakyatnya

Jalan-jalan ke Padang Kota
Banyak pamflet calon waliKota
Aduh banyak pilihannya
Jadi bingung contreng yang mana
                                                                                                                         
Tetapkan pemimipinnya
Berdasarkan iman dan takwanya
Supayakan tak terlupa
Oleh rakyat yang apa adanya.

Pergiliran kekuasaan memerintah di Kota Padang akan berakhir | Fauzi Bahar pun akan mangkir | kalau tidak ada yang tampil | maka ini adalah suatu akhir.

Ketika zaman lawas | Kota Padang memiliki corak budaya yang khas | nuansa islami nampak begitu jelas | kerukunan masyarakat yang harmonis | dan memiliki menu makanan yang pedas.

Kota Padang layaknya menjadi suatu pusat agibisnis | yang mengelola hasil pertanian menjadi usaha bisnis | guna menunjang daerah yang pesimis | untuk tetap berpacu dan optimis.

Dengan arahan Gubernur Sumbar | Kota Padang dituntun menjadikan mode transportasi umumnya lebih lancar | guna menunjang penumpang yang sedang lapar | untuk tetap tersenyum dan juga bersabar

Kota Padang dipenuhi oleh para pelajar | yang hobinya nongkrong di tenda ceper | hal ini akan berdampak besar | jika dibiarkan menyebar.

Di Sumatra Barat, Kota Padang selayaknya menjadi sentral perdagangan | yang menghimpun komoditas apapun | ini peluang mendapatkan penghasilan | guna meminimumkan nasib pengangguran.

Kota Padang banyak tempat wisata | mulai dari keindahan pantai hingga jembatan siti nurbaya | kalau ini dikelola | pasti akan banyak pengunjungnya.

Kota Padang tempat para kesatria | yang sudah biasa menghadapi bencana | seperti galodo dan juga gempa | ini perlu penanggulangan dan pencegahannya | guna memperkuat iman dan sikap waspada

      Narasi di atas berupaya mendeskripsikan kebutuhan kondisi Kota Padang saat ini. Walapun beda misi, sang calon pemimpin pun harus ada kontribusi, walaupun beda sisi, sportifitas pun harus dijunjung tinggi.
  
Kota Padang tercinta
Mari kita bangun bersama
Kota Padang tercinta
Ku jaga dan  ku bela

Antusias masyarakat Padang dalam menyelenggarakan pilkada sungguh luar biasa, ini bisa di lihat dari banyaknya calon yang mendaftar menjadi calon WaliKota. Tidak hanya itu, calon yang mendaftar pun di dominasi oleh calon persorangan. Ada 10 colon waliKota yang lolos verifikasi dan dinyatakan ikut dalam pemilihan kepala daerah Kota Padang. Dari ke sepuluh calon tersebut, berlatar belakang dari berbagai kalangan, seperti pengusaha, politikus, akademis, birokrat dan lain-lain.  Menurut ajaran syarak bahwsannya, “ Setiap kamu adalah pemimpin, dan setiap pemimpin itu harus bertanggung jawab kepada yang dipimpinnya”.

Eng ing eng…….Masyarakat pun kebingungan untuk menentukan pilihannya, karena terlalu banyak pilihannya, calon yang tampil pun kebanyakan wajah baru bagi masyarakat Kota Padang. walaupun selama ini sudah menetap lama di Kota ini.

Kegundahaan Ini bisa di cari solusinya, jikalau kembali menggunakan kriteria menentukan pemimpin ala Minangkabau. Ada 4 syarat bagi pemimpin dalam pandangan adat Minangkabau
1.     Tinggi Tampak Jauah, Gadang Jolong Basuo” yang artinya, seorang itu kelihat tinggi dan besar disebabkan ketaqwaan yang tinggi dan keimanan yang tebal. Karena dimata Tuhan manusia itu sama. Yang membedakannya hanyalah ketaqwaannya. Ketaqwaan dinilai sebagai derajat tertinggi, oleh karena itu, martabatnya mulia, kelihatan punya kemampuan dalam memimpin, kelihatan menonjol dari orang-orang  kebanyakan, menjadi figur dari orang awam, dan menjadi sebagai ka pai tampek batanyo, ka pulang tampek babarito.
2.     Tinggi Disentak Rueh, Gadang Dilintang Pungkam” yang artinya, bahwa dia tinggi karena ruas kayu yang menyentak membawa tinggi, bukan karena dianjungkan dengan pot dan sebagainya. Ia punya integritas pribadi yang kokoh, punya visi dan misi yang jelas, punya wawasan cukup dengan syarat kapabilitas. Sedangkan “Gadang Dilintang Pungkam” artinya punya wibawa, kharismatik, berkarakter dan istiqomah. Yang terpenting dari poin ini adalah ia baik karena kebaikannya, bukan karena polesan media atau pemberitaan dan lain sebagainya.
3.  Tinggi Dek Di Anjung, Gadang Dek Di Ambak”, yang artinya, banyak orang yang suka menyanjungnya, menonjolkannya, memuliakannya, menghormatinya, disetujui oleh kaum dan masyarakatnya, atau lebih tepat diterima oleh semua pihak baik kawan maupun lawan
4. Tinggi Sarantiang Dahulu Salangkah”, yang artinya dia dekat dengan rakyatnya, bila sudah menjadi pemimpin ia tidak meninggalkan rakyatnya, bila ia lupa dia cepat kembali ke jalan yang benar, bila diingatkan oleh rakyatnya , ia cepat mempertimbangkan untuk memperbaikinya

Sabanta lai Padang ado alek,
Mamiliah pemimpin yo sabana barek,
Kok syarat pemimpin alah dapek,
Tingga contreng nan ma nan tapek

Dek paniang indak mamiliah,
Bukan alasan nan shahih,
Kok ado raso peduli jo pemerintah,
Buktikan dengan mamiliah

Selasa, 08 Oktober 2013

Membongkar Buah Usaha Orang Tua di Hari Bahagia (oleh : Idham Afandi)


Punya cita untuk bangkit, Walau tak sanggup saat muda,
Hindari rasa sakit, kalau tak mau sengsara.
*ungkapan untuk orang tua
( -Idham Afandi- )

Tak perlu ada panggung ratapan,
Untuk setiap ujian yang datang
Namun harus hadirkan kebangkitan
Untuk terus maju menatap masa depan
(*Lirik lagu)

Hari bersejarah bagi papa dan mama, tanggal 9 dan 10 oktober, walau dengan tahun lahir yang berbeda. jadi kalau mau kasih kado/hadiah bisa untuk bersama hehehe… karena masih termasuk daftar manusia non produktif di negri ini, maka hadiah / kado ulang tahun belum bisa dalam bentuk materi, dengan tulisan ini harapannya bisa mengungkapkan rasa terimakasih kepada mereka..

Maninjau terkenal akan keindahan alamnya | juga terkenal dengan tokoh agamanya | buya hamka namanya. | Maninjau tempat yang asyik untuk berwisata | penuh warna dengan kokohnya budaya dan agama | budaya minang dan agama islam terutamanya.

Danau Maninjau, 2006
Maninjau bersejarah bagi si papa | tempat kelahirannya | yang penuh cita dan asa | Maninjau jua yang menjadi asal keturunan dari si mama | dan tempat keluarga besarnya.

Tapi ….. maninjau belum memberikan kesempatan hidup lama bagi si papa | Karena kondisi financial yang kurang berada | dan tidak dapat mengenyam pendidikan setara dari orang biasanya.
Dengan berat hati merantau pun jadi pilihan | untuk kebaikan masa depan | dengan banyak harapan.
Tepat di ujung pulau Sumatra menempatkan kehidupan | untuk hadirkan kebangkitan.

Sejarah baru bagi si papa | ikut merantau dengan sanak saudara | di lampunglah tepatnya. | Usaha dagang menjadi andalan utama | merintis dari pasar satu ke pasar lainnya, dan belanja dari toko satu ke toko lainya menjadi rutinitas hidupnya| dengan bermodalkan uang seadanya | kejujuran menjadi jurus kunci usaha | pantang menyerah menjadi tagline yang menyemangatinya | dan mencari rizki yang halal menjadi landasan utama untuk diridhoi oleh yang maha kuasa.

Satu cita-cita mulia dari mereka |” kita tak mampu meraih cita hari ini, menikmati masa muda dengan layaknya | mengenyam pendidikan yang biasanya | tapi kita bisa hadirkan ini untuk anak dan saudara | dengan usaha dan berdoa “.

Beginilah nasib perantauan | nasib tak jelas bagai berenang menyebrangi pulau, | serasa dekat namun tak jua sampai, | kadang meragukan karena tertutup awan. | Rasa ingin kembali kekampung halaman | melihat ujian dan cobaan di negri perantauan | tapi cita yang kuat menjadi alasan | menetap di perantauan dengan semangat dan kesabaran.

Narasi di atas mengungkapkan kondisi mereka kala itu | untuk meraih kehidupan baru | Kurang lebih 40 tahun masa itu berlalu | dan kini …….

Anaknya paham sekali akan kekurangan orang tuanya, baik si papa maupun si mama, tetapi bukanlah kekurangan yang menjadi pandangan utama, merekapun punya kelebihan yang berbeda, si papa punya perencanaan yang matang, mulai dari rencana usahanya dan kelanjutan pendidikan anaknya, semua sudah disetting dengan matang, mulai dari waktu, biaya, jarak dan bagaimana prakiraan kondisinya. Contohnya saja biaya pendidikan anak, biaya ini bukan difikirkan ketika anak sedang mengenyam pendidikan, tetapi jauh sebelum itu. Si papa juga punya wibawa yang tinggi, komunikasi personal yang baik dan bersifat perfeksionis. Tak kalah dengan si papa, mama punya ciri yang berbeda, rajin ibadah, dan mendoakan anak dan keluarga. Sholat malamnya selalu dijaga, tak tinggal jua sholat dhuha, kajian mingguannya tetap terlaksana, komunikasi didepan umum sudah menjadi hal biasa, lingkungan bersih menjadi syarat baginya.

Berbicara buah usaha, apa yang mereka dapatkan dengan usahanya ? ……
Anaknya tidak ada yang sempurna, terlihat biasa-biasa saja…. Jadi apa buahnya?

      Buah manggis, Elok rupanya
      Buah yang manis, Takkan lupa pada akarnya

           Aduh enaknya tinggal dikota wisata
           Mata sejuk melihat bersih lingkungannya
           Jangan lihat orang tua dari penampilannya
           Tapi lihat dari niat yang tulus dan keikhlasannya

Citanya direalisasikan dengan targetan menyekolahkan anaknya minimal sampai bangku kuliah. dari ke 6 orang anaknya, 4 orang anak sudah terealisasikan cita-citanya, tapi bukan kualitas pengetahuan saja yang ia tekankan kepada anaknya. Etika, moral, sopan santun, rajin ibadah, dan keimanan lebih penting dari itu.

Dari keenam orang anaknya | yang tiga sudah berkeluarga | dan dua sedang menjalani studi S2 | yang S1 belum di wisuda (hehe…) | dan satu lagi masih tingkat SMA.

Kami bangga pada mereka, dengan kondisi kami saat ini. Dukungan perhatian dan nasihat menghiasi hari-hari kami, ditambah dengan support doa dan dana, kehidupan bak diberikan lentera. Mau berjalan, mudahlah langkahnya. Mau menulis, mudahlah gerakannya. Mau berdiri, mudahlah bangkitnya.

Kami bangga pada mereka, dengan kesibukan akademis kami, untuk ibadah sudah menjadi kebutuhan, kajian mingguan menjadi rutinan, membaca alqur’an menjadi penuntun jalan, dan mendoakan orang tua menjadi kebiasaan.

Kami bangga pada mereka, usaha tekstil menjadi lakon harian,  dengan berbekal semangat dan cita-cita mereka pertaruhkan suatu harapan, hadirkan kebangkitan dan terus maju menatap masa depan.

Kami bangga pada mereka, investasi dunia dilakoni, akhirat pun menjadi hal utama. Menjadikan anak yang cerdas dan sholeh itu suatu keinginan mereka, dan memberikan orangtua mahkota disyurga itu menjadi impian kami, doakanlah kami mudah-mudahan diantara kami ada yang hafal al qur’an. Amin,…

Ungkapan di awal dan lirik lagu di atas cukup menggambarkan usaha dan harapan mereka, mudah-mudahan ini bisa meningkatkan kualitas diri sebagai seorang anak, untuk terus berbakti dan menjadi inspirasi bagi yang lain.