Senin, 24 Oktober 2011

DARI RAPAT KE RAPAT

                                                               
Sebelum kita membahas mengenai rapat ke rapat mari kita simak dulu kisah berikut. Kabarnya setelah sekian lama di penjara aril pun ingin taubat dan akan meninggalkan dunia entertain. Ia juga bertekad akan mejelajahi dunia bisnis agar menjadi orang kaya. Inilah obsesi dan ambisinya yang baru. Untuk itu ia menemui seorang ustad yang konon pakar dalam dunia bisnis“saya akan mengadakan rapat pagi ini bersama personil peterpan yang lain untuk membahas penjualan asset apple yang sedang anjlok. Apakah saya akan kaya?” Tanya arilDengan suara pelan ustad menjawab,”tidak Mungkin ril”“ saya juga akan mengadakan rapat siang ini bersama kawan-kawan dari hijau daun untuk membahas mengenai monopoli windows dipasar dunia, apakah saya akan kaya? Kembali aril bertanya.  Lagi-lagi ustad menjawab, “ Tidak Mungkin ril”.Bukan itu saja, sore ini saya juga akan memperbincangkan peluncuran produk terbaru dari nokia bersama ayu ting ting, apakah saya akan kaya? Tanya aril dengan nada kerasSambil menggelengkan kepala sang ustad menjawab, “ tidak mungkin ril”.Bukan itu saja, malam ini saya akan mengumpulkan kawan-kawan dari kangen band untuk membicarakan perluasan pemasaran hp esia di Indonesia, apakah saya akan kaya?  Tanya aril untuk terakhir kalinya.Namun sang ustad terus menjawab, ril, ril, Tetap saja tidak mungkin. Selang beberapa saat sang ustad melanjutkan jawabanya, “ karna itu semua bukan punya kita”.Hehehe….., ayak-ayak wae (ada-ada saja) tingkah laku aril setelah dipenjara.Sobat pembaca yang lagi tertawa(benerkan? ), setelah menyimak kisah fiktif aril peterpan ini mudah-mudahan menyadarkan kita (yang selama ini belum sadar hehe..) akan bagaimana pentingnya suatu rapat ke rapat dalam kebiasaaan kita tapi yang sangat perlu disadari apakah rapatnya itu memeng perlu, memang penting untuk kita bahas atau tidak, seperti cerita aril tadi yang rapat membahas usaha orang lain yang di rasa masih banyak hal yang dapat kita lakukan.Sobat pembaca yang rajin menabung (hehe.. sok tau), Ada pantun guyonan yang pernah di sebutkan oleh menkominfo ust tifatul sembiring dalam pidatonya “ ayu ting ting naik kopaja, yang penting tetap bekerja” dari pantun ini jika kita tidak memahami maknanya maka kita akan salah kaprah. Coba kita perhatikan kalimat yang penting tetap bekerja, bisa kita maknai walaupun tidak baik, tidak perlu, dan tidak penting yang penting tetap bekerja. Tetapi maksud ini bukanlah maksud yang ingin disampaikan oleh ust menkominfo(hehe.. sejak kapan menkominfo mahir dalam agama) tetapi yaitu dalam kondisi seperti apapun kalau memang hal tersebut baik, perlu dan sangat penting maka suatu kerja sangat dibutuhkan dalam kegiatan ini bisa dicontohkan seperti memperbincangkannnya, mencari solusi akannya dan lain sebagainya. kan Allah juga menganjurkan kita untuk menyelesaikan masalah, mencari solusi dengan melaksanakan musyawarah.Jadi, dari rapat ke rapat yang dapat ana simpulkan itu merupakan hal yang baik. jika yang kita rapatkan itu memeng perlu tetapi jika tidak perlu ya lebih baik cari kegiatan lain lah. Seperti laksananya bapak mentri yang baru diangkat yaitu bapak ahmad dahlan (eh salah) dahlan iskan maksudnya sebagai mentri BUMN dalam wawancaranya yang ia sampaikan “tim kita akan banyak melakukan kerja dari pada rapat” tu kan bapak mentri aja sudah mengakuinya.
Sobat pembaca yang baik hati(wah.. kali ini di puji loh!) Mungkin inilah tulisan lugu yang dapat ana share. Mudah-mudahan dimudahkan untuk membuat tulisan yang baru dan pesannya mohon dimaafkan jika ada salah kata yang menyinggung para pembaca seperti kalimat yang belum sikat gigi dll. Dan  jangan di tertawakan, diejek, di injak-injak atau dihina. Wallahualam bissawaf