suatu pertanyaan yang menarik yang allah turunkan melalui firmannya (al-qur’an) untuk hambanya, suatu kenikmatan yang telah diberikan kepada setiap hambanya yang didalam nikmat itu allah menguji kepada hambanya apakah disyukuri atau dikufuri, sehingga allah mengulang ulang ayat ini dalam surat arahman sebanyak 31 kali
Ada sebuah kisah yang insyaallah dapat menggambarkan ayat ini, kisah ini mengenai seorang pemuda yang melemparkan dirinya agar tak jatuh dalam dosa, sehingga allah ganti dengan kebaikan.
Pada masa Bani Israil ada seorang pemuda yang ketampanannya tidak tertandingkan. Dia bekerja sebagai penjual keranjang dari pelepah kurma. Pada suatu hari, saat dia berkeliling dengan membawa keranjang dagangannya, ada seorang wanita yang keluar dari rumah seorang raja Bani Israil.
Setelah pemuda itu tiba di mahligai, dia berdo'a: "Ya Allah, sungguh aku sekarang telah dijak untuk bermaksiat kepadaMu, tetapi aku memilih untuk melemparkan diri dari atas mahligai ini keluar kamar dan tidak jatuh dalam perbuatan dosa." Kemudian dia membaca basmalah lalu melemparkan dirinya. Saat itu pula Allah menurunkan malaikatNya yang memegang kedua ketiak pemuda itu sehingga dia jatuh dalam keadaan berdiri di atas kedua kakinya. Ketika sampai di tanah dia berkata: "Ya Allah, bila Engkau berkehendak, karuniakanlah kepadaku rizki hingga aku tak perlu lagi berdagang keranjang-keranjang."
Allah mengabulkan do'anya. Allah mengirimkan untuknya sekawanan belalang yang terbuat dari emas, maka diambilnya sampai bajunya terisi penuh. Setelah itu dia berkata:"Ya Allah, bila ini merupakan rizki yang Engkau karuniakan kepadaku dari dunia ini, maka karuniakanlah untukku keberkahan di dalamnya. Tapi, bila rizki ini akan mengurangi jatahku yang tersimpan di sisiMu di akhirat nanti, maka aku tidak membutuhkannya." Tiba-tiba terdengar suara yang mengatakan bahwa ini hanyalah satu dari dua puluh lima bagian pahala atas kesabaranmu menanggung derita saat melemparkan dirimu dari tempat yang tinggi itu.
Lalu dia berkata: "Kalau begitu ya Allah, aku tidak membutuhkan sesuatu yang nanti akan mengurangi jatahku yang ada padaMu di akhirat." Maka diambillah kembali emas-emas itu oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Suatu kisah yang menarik yang dapat kita tauladani dari seorang pedagang keranjang yang dapat menahan hawa nafsunya dari berbuat maksiat kepada allah, sehingga sang pemuda ini mendapat berkah dari allah atas perbuatannya ini berupa kesenangan hidup berupa rizki yang berlimpah.Begitulah cara pemuda ini mensyukuri nikmat allah walau ia takut akan mengurangi jatahnya di akhirat kelak.
Dengan begitu dapat disimpulkan bahwasannya begitu besar nikmat yang allah berikan kepada siapa saja yang Ia kehendaki, dan begitu pula kepada orang-orang yang allah berikan kelebihan harta padanya, jabatan dan kesejahteraan hidup, tetapi allah punya maksud dibalik itu semua, yaitu untuk menguji hambanya dalam mensyukuri nikmatNYA,dan akan mendapatkan balasan bagi yang mendustakannya. kemurahaan allah lah yang dapat menentukan kehidupan kita kelak.